Desa Walikukun......nama tempat di wilayah Kabupaten Ngawi,
Propinsi Jawa Timur.Nama Walikukun juga menjadi nama dari spesies
tumbuhan yang tergolong langka.Pernahkah anda melihat dan tahu seperti
apa pohon "walikukun" itu..? Berikut kutipan singkat secara ilmiah
mengenai pohon walikukun.
Walikukun (Schoutenia ovata Korth.) adalah
sejenis pohon kecil anggota suku Tiliaceae. Pohon ini biasa ditemukan di hutan-hutan tipe musiman yang
tumbuh diJawa dan pulau-pulau di sebelah timurnya.
Sebutan lainnya di antaranya: harikukun (Sd.); lanji, walikukun (Jw.); kokon, walèkokon (Md.)[1]. Juga,daeng nieo, daeng samae, daeng saeng,
popel thuge, East Indian wood, ach-sat.[2]
Bioekologi ringkas
Walikukun berperawakan semak, perdu atau pohon kecil,
bercabang mulai dari dekat tanah, dengan tinggi mencapai 25 m dan
gemang batang hingga 40–45 cm,
namun umumnya kurang daripada itu[1]. Daun-daunnya terletak berseling, bundar telur atau
lonjong, 1–17 × 1–8 cm, dengan bagian sebelah ujung kadang-kadang
berlekuk atau berbagi, berambut halus, hijau di atas dan coklat
kemerahan di sebelah bawah. Bunganya putih kekuningan, tersusun dalam
tandan. Sementarabuahnya kecil, sekitar 6 mm,
berbiji tunggal.[3][4]
Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl.,
walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di hutan-hutan gugur daun, hutan
jati, sabana danpadang rumput. Kadang-kadang ditemukan
di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik.
Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis
kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol.[3]
Kegunaan
Kayu terasnya tergolong
berat sampai sangat berat (B.J. 0,9–1,08; rata-rata 0,98[2]), keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah.
Berwarna coklat kemerahan seperti daging hingga
coklat perang tua. Karena keuletannya yang amat baik, kayu walikukun
banyak dipakai sebagai gandar kereta atau pedati, gagang perkakas dan
lain-lain. Awet dan mudah dibelah, namun umumnya kayu ini sukar
dikerjakan.[1]
Walikukun dimanfaatkan pula kayunya sebagai
gagang tombak, dan juga sebagai kayu bakar. Kulit
kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat yang kasar.
Pohon ini disebut-sebut dalam primbon Jawa
berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara
ditanam di empat sudut pekarangan.
sumber :
wikipedia
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk