sumber data : http://forplan.or.id
GANITRI (ELAOCARPUS SPHAERICARPUS SCHUM AND E. GANITRI) POHON SERBAGUNA YANG POTENSIAL DI HUTAN RAKYAT
GANITRI (ELAOCARPUS SPHAERICARPUS SCHUM AND E. GANITRI) POHON SERBAGUNA YANG POTENSIAL DI HUTAN RAKYAT
Oleh
Encep Rachman (Balai Penelitian Kehutanan Ciamis)
Tati Rostiwati dan Sofwan Bustomi (Pusat Litbang Hutan Tanaman)
Pendahuluan
Ganitri (Elaocarpus sphaericarpus Schum and E. ganitri) adalah salah satu jenis yang potensial dikembangkan di hutan rakyat, khususnya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jenis ini dikelompokkan kedalam jenis cepat tumbuh, secara alam mudah ditemukan dan tidak membutuhkan tempat hidup yang spesifik.
Kayu Ganitri selain selain digunakan sebagai bahan baku industri gitar dan piano juga digunakan untuk bahan konstruksi bangunan. Keberagaman dan keunikan ukuran dan bentuk biji menjadikan biji jenis Ganitri digunakan sebagai bahan perhiasan (tasbih) dan upacara keagamaan serta bahan baku obat, khususnya di Hindustan. Nilai jual biji ditentukan oleh besar kecilnya biji, semakin kecil biji harga jualnya semakin mahal.
Oleh karena itu untuk memperoleh buah yang ukurannya kecil masyarakat melakukan peneresan batang pohon. Perlakuan peneresan harus tepat waktu, biasanya dlakukan pada saat bunga sudah muncul akan tetapi sebelum bunga mekar. Peneresan dilakukan dengan menyayat kulit melingkar batang pohon, tepatnya pada setiap pangkal percabangan batang pohon,
Menurut beberapa sumber ekspor biji Ganitri ke India cukup menjanjikan, namun sampai saat ini informasi tentang teknologi budidaya yang tepat dan tata niaga sangat terbatas. Ganitri yang terdapat di Kertamukti (kampung Cireuma), Ciamis, Jawa Barat ditanam 40 tahun yang lalu, oleh orang-orang Kebumen yang hijrah ke lokasi tersebut. Penanaman ganitri belum dilakukan dengan skala usaha. Ganitri pada lahan masyarakat bercampur dengan sengon, akasia, kopi, kelapa, durian dan buah-buahan lainnya.
Pengenalan Jenis
Diameter pohon Ganitri dapat mencapai 30 cm – 42 cm dengan tinggi total berkisar antara 18 - 24 meter. Masa berbunga Ganitri di Nagreg (Jawa Barat) mulai pada bulan Oktober sampai Desember, muncul buah muda pada bulan Januari dan buah masak pada bulan Maret (ciri buah berwarna biru). Buah berjatuhan biasanya pada bulan April sampai akhir Mei. Oleh karena itu pengunduhan atau pegumpulan buah di daerah Nagreg sebaikya dilakukan pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan Mei.
Pembibitan
Pembibitan Ganitri yang telah dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara okulasi. Cara ini dilakukan untuk memperoleh pohon induk dengan produksi buah berukuran kecil. Karena materi tanaman yang memproduksi buah berukuran kecil berasal dari daerah Kebumen maka perlakuan okulasi sendiri dilakukan di Kebumen. Jadi penduduk kampung Cireuma hanya membawa anakan (lokal) untuk diokulasi di Kebumen, selanjutnya dibawa kembali untuk penyapihan dan pemeliharaan di pesemaian. Harga bibit hasil okulasi bisa mencapai Rp. 100. 000 per tanaman, dengan ukuran tinggi 50 – 75 cm.
Gambar 1. Pohon Ganitri yang disayat pada pangkal batang (dokumen: Rahman, 2008).
Gambar 2. Ganitri hasil okulasi umur 1 tahun tinggi 175 cm
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk