Pemerintah Canangkan 132 Desa Produktif, desa TUTUL sebagai Percontohan desa Produktif bidang Handicraft

Sumber artikel : http://nasional.sindonews.com/read/2013/01/19/15/709028/kemenakertrans-tetapkan-tutul-desa-produktif

JAKARTA, (PRLM).- Pemerintah mencanangkan pengembangan 132 desa produktif di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja di kawasan pedesaan, sehingga dapat mencegah urbanisasi dari desa ke kota.

"Program ini diharapkan dapat menciptakan puluhan ribu wirausaha penggerak ekonomi desa sehingga laju urbanisasi ke kota bisa ditekan. Lapangan kerja dan kesempatan kerja baru harus diciptakan di kawasan pedesaan untuk mengurangi pengangguran," kata Menakertrans Muhaimin  Iskandar dalam keterangan pers, di Jakarta.

Pencanganan ini sengaja dilakukan Desa Tutul, Kec. Balung, Jember, Jawa Timur karena dinilai berhasil mendorong perajin membangun desanya sebagai desa sangat produktif melalui kegiatan usaha kreatif di bidang kerajinan tangan (handycraft). Pemerintah menjadikan desa ini sebagai model percontohan Desa Produktif di Indonesia.

Desa Tutul yang berpenduduk kurang lebih 9.989 orang ditandai tidak ada pengangguran di mana penghasilan utama masyarakatnya berupa kerajinan tangan (handycraft) seperti kalung, gelang, tasbih, alat-alat musik, dll. Sebagian kecil masyarakat juga berusaha di bidang peternakan, makanan dan minuman.

(foto ini diambil oleh team IMDA Handicraft, pada saat bapak Muhaimin mengunjungi rumah produksi kerajinan kami dan galery mini "MAKRIFAT BUSINESS" online offline).

Dengan jumlah perajin sebanyak 1.054 orang dengan, rata-rata penghasilan masyarakat Desa Tutul sebesar Rp 5,400,000/orang/bulan pada tahun 201. Sementara, pada tahun 2012 menjadi Rp 5,600,000/orang/bulan.

Muhaimin menjelaskan, Desa Produktif adalah desa yang masyarakatnya memiliki kemauan dan kemampuan memanfaatkan secara kreatif dan inovatif seluruh potensi sumberdaya untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas pedesaan.

"Pencanangan desa Produktif ini merupakan salah satu cara merevitalisasi kembali semangat dan komitmen untuk melanjutkan gerakan produktivitas, dari desa-desa secara serentak dan berkelanjutan," kata Muhaimin.

Dengan menjadikan desa sebagai titik awal, semua program pembangunan akan diarahkan ke desa. "Dengan berkembangnya kawasan pedesaan, diharapkan dapat diiringi pertumbuhan investasi barang dan jasa, sehingga membuat kawasan pedesaan menjadi produktif dan para pencari kerja tidak tergantung lagi pada kota untuk mencari pekerjaan," katanya.

Program unggulan yang dikembangkan di desa produktif meliputi pelatihan teknis dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, pemagangan, teknologi tepat guna dan pelatihan usaha mandiri(wirausaha) dam pendampingan serta pelatihan lainnya sesuai minat, bakat, dan potensi desa.

"Pola pengembangan yang dibidik adalah pembentukan desa perkebunan, desa persawahan, desa industri kecil dan kerajinan serta desa perdagangan dan jasa," kata Muhaimin.

Sedangkan kriteria dalam membangun desa produktif membutuhkan adanya komitmen dari masyarakat dan aparat desa, memiliki potensi sumberdaya ekonomi, adanya akses informasi dan pemasaran produk serta ketersediaan infrastruktur jalan, air dan listrik.

Dengan semangat dan kebersamaam semua pihak terkait, muhaimin optimistis program desa produktif dapat dikembangkan menjadi program unggulan, untuk perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pencanangan ini diharapkan dapat diikuti oleh desa lain lain di Indonesia sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional. (A-78/A-89)***

ARTIKEL ARTIKEL DESA TUTUL Senin, Januari 21, 2013