Dewasa ini dalam masyarakat pedesaan yang berlatar belakang mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani semua tidak terlepas dari masih luasnya lahan persawahan yang ada di daerah pedesaan. Tetapi dalam perkembangannya, lahan pertanian yang ada di pedesaan semakin sempit karena bertambahnya jumlah penduduk. Hal demikian berpengaruh kurang baik pada kehidupan masyarakat yang menggantungkan pada lahan pertanian. Itulah yang membuat masyarakat pedesaan memiliki beberapa pilihan untuk melangsungkan kehidupan mereka, yang pertama masyarakat pedesaan melakukan perpindahan domisili dan bekerja di perkotaan, yang kedua masyarakat tetap berada di desa dengan masih mengelolah sumber daya alam yang masih tersedia.
Pilar pembangunan ekonomi kemasyarakatan tidak hanya tergantung pada dunia pertanian dan perkebunan, namun bagaimana masyarakat membangun mindset untuk mampu menciptakan bank uang sendiri yaitu masyarakat yang mulai menghargai seni dan kreasi serta ber inovatif dapat diwujudkan dalam bentuk kerajinan sehingga tercipta home industri kerajinan. Dalam rangka hal tersebut, kelompok Simpan Pinjam Perempuan - Usaha Ekonomi Produktif (SPP-UEP) Kecamatan Sumbergempol berkunjung "ngangsu kaweruh" jauh ke wilayah timur Jawa tepatnya di Desa "produktif" Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.
Desa Tutul merupakan salah satu dari bagian 132 desa produktif yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia. Hari Sabtu 19 januari 2012 tepatnya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar telah meresmikan langsung Desa Tutul sebagai Desa Produktif. Dalam sambutannya menyatakan bahwa "Desa Produktif adalah desa yang masyarakatnya memiliki kemauan dan kemampuan memanfaatkan secara kreatif dan inovatif seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas pedesaan. Dengan begitu, tercipta kesempatan kerja baru sehingga dapat mencegah terjadinya urbanisasi dari desa ke kota.
Pada Hari Selasa 8 Oktober 2013, sebanyak 56 orang dari kelompok SPP-UEP beserta Kelembagaan PNPM Kec. Sumbergempol Kab. Tulungagung melakukan Studi Orientasi ke Desa Tutul dalam rangka mengenal dan mempelajari pengelolaan dan membangun pemasaran kerajinan.
Kunjungan Studi Orientasi disambut oleh jajaran BPMPD Kab. Jember yang diwakili oleh PjOKab Bpk. Mukair Djauhari, yang didampingi oleh Bapak Murdianto, selaku Camat Balung dan Ibu Djuanah Kades Desa Tutul. Selanjutnya diadakan opening ceremony dan diskusi kelompok serta mendapatkan penjelasan tentang pola pengelolaan dan pengembangan pemasaran berbagai macam kerajinan di desa Tutul oleh bapak Imron Pribadi.
Dalam sambutanya PjOkab Jember Bpk. Mukair mengatakan "untuk bisa menjadi desa produktif, di antaranya membutuhkan adanya komitmen dari masyarakat dan aparat desa, instansi pemerintah yaitu Depnakertrans, Infokom, Dinas Pariwisata, BPM-PD, Disperindag dan Ekonomi Kreatif, dan perusahaan mitra antara lain Bank Pembangunan Jatim, Kemitraan Telkom yang memiliki potensi sumber daya ekonomi, adanya akses informasi dan pemasaran produk serta ketersediaan infrastruktur jalan, air dan listrik". Dan kedepan kondisi ini yang akan dikembangkan ke desa - desa di Kabupaten Jember, tambah PjOKab dalam sambutannya yang diakhiri dengan pujian kepada Kabupaten Tulungagung yang sebenarnya juga mempunyai potensi besar untuk melakukan hal yang sama.
Desa Tutul berpenduduk 9.989 jiwa, tanpa seorang pun yang menganggur. Penghasilan utamanya berupa kerajinan tangan (handycraft), seperti kalung, gelang, tasbih, alat-alat musik, serta beragam jenis barang kerajinan lainnya. Jumlah pengrajin 1.054 orang. "Selain peternakan, makanan dan minuman," ucap Kepala Desa Tutul, Nyonya Djuanah.
Setelah diskusi selesai peserta studi Orientasi dibagi menjadi 5 kelompok, yang masing-masing akan berkunjung ke home industri yang berbeda. Kelompok (1) Kerajinan manik-manik, Kelompok (2) Pengelolaan air minum "funtastic", kelompok (3) Kerajinan alat rumah tangga, Kelompok (4) Peternakan, Kelompok (5) Kerajinan fiber.
LEAVE YOUR COMMENTS
Sumber artikel asli :
+%5BDesktop+Resolution%5D.JPG)
.JPG)
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk