KAYU
GALIH ASEM
Kayu Galih Asem berasal dari hati
pohon asam yang sudah berusia ratusan tahun. Asam Jawa, Celagi, Tangkal Acem
(Tamarindus Indicus Linn) Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi
mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak
digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari
biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam,
dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari.
Asam kawak ini digunakan untuk obat
macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu,
diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan
tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak
digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari
biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam,
dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari.
Asam kawak ini digunakan untuk obat
macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu,
diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang
hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya
dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus.
Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan,
menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang
mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya.
Galih Asam hanya baik dipakai oleh
pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk Warangka Keris.
Khasiat dari kayu galih Asam ini untuk : Keteguhan hati Keselamatan Kesehatan
Alat pijat yang ampuh Melumpuhkan ilmu kebal Galih asam yang memiliki power
maksimal yang ditemukan dari pohon yang separo pohonnya sudah lepas tetapi
pohonnya masih hidup, terdapat lubang bagian tengah dan galih bagian atas dan
bawah terputus seperti stalaktit- stalaknit dalam goa.
Kayu Galih Asem Bertuah
Banyak beredar kabar bahwa kayu galih
asem bertuah palsu bermunculan sehingga khasiat dan tuah yang ada didalamnya
juga tidak ada, kami tim guru mistik mendapatkan kayu galih asem yang memang
benar benar asli dan memiliki khasiat ampuh
Fungsi / Tuah / Manfaat Kayu Galih
Asem Bertuah
Kayu Galih Asem Bertuah sebagai mana
mestinya benda yang sudah kami ritual diyakini memiliki wasilah / manfaat /
sarana :
1. Sebagai
pagar badan.
2. Pelindungan
diri dari marabaya.
3. Keselamatan
darat, laut dan udara.
4. Perlindungan
diri dari seseorang yang memiliki niat jahat
kepada anda.
5. Pemagaran
diri secara gaib maupun fisik.
6. Keharmonisan
dan keselamatan keluarga.
7. Menetralisir
energi negatif dalam diri.
8. Perlindungan
diri dari khodan jahat.
9. Dan
masih banyak lagi maanfaat dari Kayu Bertuah Galih
Asem yang bisa anda rasakan sendiri.
Dalam setiap benda sudah selayaknya
memiliki fungsi / manfaat masing masing bukan berarti menduakan Tuhan atau
Menyembah benda tersebut akan tetapi menjadikan benda tersebut penunjang atau
sarana agar segala kebutuhan dan keinginan dapat segera tercapai, dan segala
hasil yang telah kita dapatkan dengan segala sarana atau penunjang yang kita
miliki sudah selayaknya bersyukur kepada-Nya karena tak terbantahkan oleh
apapun bahwa segala keputusan yang ada di dunia ini hanya di tangan Allah SWT.
Tentang Kayu Galih Asem Bertuah
Banyak orang mencari jalan keluar
untuk menyelesaikan segala permasalahan dalam hidup, memenuhi kebutuhan dan
keinginan, tentu dalam mencapai hal tersebut dibutuhkan sebuah sarana atau
penunjang agar segala hal yang menjadi kendala dapat dilalui dengan lancar
ataupun dimudahkan. Kami tim gurumistik.com menawarkan sebuah Kayu Bertuah
Galih Asem agar permasalan dalam hidup anda dapat teratasi dengan segera, kami
tim guru mistik juga telah melakukan serangkaian ritual agar dapat berselaras
dengan pemilik yang akan menggunakan secara otomatis, sehingga tidak perlu ada
yang dikhawatirkan jika saja mustika dipegang orang lain atau lupa menaruh
untuk sesaat karena energi yang ada dalam mustika tersebut telah terkunci
dengan pemiliknya.
Cara Menggunakan Kayu Galih Asem
Bertuah
jika tidak ingin membawa maka simpan
didalam kotak pusaka dari dikirim
bersama dengan Kayu Bertuah Galih Asem kemudian sediakan tempat yang dirasa
aman untuk menyimpannya, tapi jika ingin membawa pastikan untuk membawanya
dengan aman. Agar wasilah / manfaat yang terkandung dapat maksimal sesekali
dalam setiap bulan ketika mandi masukkan Kayu Bertuah Galih Asem didalam air yang
akan di pakai untuk mandi. Untuk selebihnya jika ada hal yang ingin ditanyakan
akan kami pandu via Tefl atau SMS.
Cara Perawatan Kayu Galih Asem
Bertuah
Kayu Bertuah Galih Asem Bersihkan
dengan menggunakan sabun cuci setidakknya setiap bulan sekali kemudian jika
dirasa sudah bersih lap dengan tisu atau kain yang sangat lembut agar batu
tidak tergores, kemudian sebelum dimasukkan dalam kotak pusaka dari
gurumistik.com atau disimpan kembali oleskan minyak pada mustika tersebut, jika
hal tersebut lupa untuk dilakukan tidak akan ada efek samping apapun terhadap
pemiliknya hanya saja biasanya energi yang terkandung dalam mustika / pusaka
akan sedikit berkurang.
Berikut ini ada beberapa penjelasan
terkait dengan Kayu Asam :
POHON ASAM
Pohon asam berperawakan besar, selalu
hijau (tidak mengalami masa gugur daun), tinggi sampai 30 m dan diameter batang
di pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan
memecah, beralur-alur vertikal. Tajuknya rindang dan lebat berdaun, melebar dan
membulat.
Daun majemuk menyirip genap, panjang
5-13 cm, terletak berseling, dengan daun penumpu seperti pita meruncing, merah
jambu keputihan. Anak daun lonjong menyempit, 8-16 pasang, masing-masing
berukuran 0,5-1 × 1-3,5 cm, bertepi rata, pangkalnya miring dan membundar,
ujung membundar sampai sedikit berlekuk.
Bunga tersusun dalam tandan renggang,
di ketiak daun atau di ujung ranting, sampai 16 cm panjangnya. Bunga kupu-kupu
dengan kelopak 4 buah dan daun mahkota 5 buah, berbau harum. Mahkota kuning keputihan
dengan urat-urat merah coklat, sampai 1,5 cm.
Buah polong yang menggelembung,
hampir silindris, bengkok atau lurus, berbiji sampai 10 butir, sering dengan
penyempitan di antara dua biji, kulit buah (eksokarp) mengeras berwarna
kecoklatan atau kelabu bersisik, dengan urat-urat yang mengeras dan liat serupa
benang. Daging buah (mesokarp) putih kehijauan ketika muda, menjadi merah
kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak, asam manis dan melengket. Biji
coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.
Penyebaran dan habitat
Asam jawa termasuk tumbuhan tropis.
Asal-usulnya diperkirakan dari savana Afrika[2]timur di mana jenis liarnya
ditemukan, salah satunya di Sudan. Semenjak ribuan tahun, tanaman ini telah
menjelajah ke Asia tropis, dan kemudian juga ke Karibiadan Amerika Latin. Di
banyak tempat yang bersesuaian, termasuk di Indonesia, tanaman ini sebagian
meliar seperti di hutan-hutan luruh daun dan savana.
Pohon asam dapat tumbuh baik hingga
ketinggian sekitar 1.000 m (kadang-kadang hingga 1.500 m) dpl, pada tanah
berpasir atau tanah liat, khususnya di wilayah yang musim keringnya jelas dan
cukup panjang.
Hasil dan kegunaan
Daging buah asam jawa sangat populer,
dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia.
Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu sayur
asam atau campuran rujak. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah
dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar matahari.
Asam kawak --demikian ia biasa
disebut-- inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain
sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis
ikan, asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan
jamu.
Cara membuatnya adalah menjemur
daging buah asam jawa yang sudah dibuang kulitnya yang sudah bulatan-bulatan
sekecil telur itik. Lebih jauh lagi, asam kawak ini dapat diolah menjadi madu
asam, dengan cara menjemur asam kawak dalam tempat yang teertutup, hingga
keluar suatu cairan coklat kehitaman. Cairan ini --madu asam-- digunakan untuk
mengobati seriawan (sariawan). Sebagai obat sariawan, bisa juga memakai kulit
kayu untuk dikumur-kumur.
Thailand juga menghasilkan asam jawa
yang manis rasanya.Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu
diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.
Biji asam biasa dimakan setelah
direndam dan direbus, atau setelah dipanggang Selain itu, biji asam juga
dijadikan tepung untuk membuat kue atau roti.
Di samping daging buah, banyak bagian
pohon asam yang dapat dijadikan bahan obat tradisional. Daun mudanya (Jw.
sinom) digunakan dengan kunyit[1] dan bahan ramuan lain untuk membuat jamu jawa
tradisional yaitu jamu sinom untuk minuman kesegaran, jamu gepyok diminum untuk
melancarkan dan memperbanyak air susu ibu dan juga bisa digunakan sebagai tapal
(dioleskan pada atau ditempelkan di permukaan kulit) untuk mengurangi radang
dan rasa sakit di persendian, di atas luka atau pada sakit rematik.
Daun muda yang direbus untuk
mengobati batuk dan demam. Kulit kayunya yang ditumbuk digunakan untuk
menyembuhkan luka, borok, bisul dan ruam. Kulit kayu asam juga digunakan
sebagai obat kuat.
Tepung bijinya untuk mengobati
disentri dan diare. Daun asam jawa bersifat penurun panas, analgesik, dan
antiseptik. Kulit kayunya ini bersifat astringen dan tonik. Kemudian, buahnya
bersifat pencahar, antipiretik, antiseptik, abortivum, dan meningkatkan nafsu
makan. Kandungan polisakarida yang berkhasiat imunomodulator dan yang menghambat proliferasi sel embrio babi
laut.
Kayu teras asam jawa berwarna coklat
kemerahan, berat, keras, padat, awet dan bertekstur halus, sehingga kerap
digunakan untuk membuat mebel, kerajinan, ukir-ukiran dan patung.[1][4] Bagi
anak-anak di Jawa Tengah, kayu asam merupakan kayu pilihan untuk membuat
gasing. Biji asam juga kerap digunakan dalam permainan congklak atau dakon.
Pohon asam biasa ditanam di tepi
jalan sebagai peneduh, terutama terkenal di sepanjang jalan raya Daendels, dari
Anyerhingga Panarukan.
Pelaut-pelaut Bugis pada masa lalu
diketahui menanam pohon asam jawa di pantai utara Australia, di Northern
Territory di saat mereka beristirahat menunggu datangnya angin untuk kembali ke
daerah asal. Pohon-pohon asam jawa ini menjadi petunjuk kontak orang Aborigin
setempat terhadap orang luar sebelum kedatangan orang Eropa.
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk