Untuk melihat katalog produk silahkan klik di bawah ini :
Berikut ini adalah foto produk yang kami tawarkan dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produkanda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
KAYU STIGI
Stigi atau Drini (Pemphis acidula) Kayu Bertuah Nasional
Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula)
menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib).
Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan
Pulai, Stigi dianggap sebagai Raja Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan
semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun
sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika.
Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh
kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit
pencinta bonsai. Karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya
tahan tanaman menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal.
Kayu dan pohon Stigi dikenal dengan berbagai nama lokal.
Nama-nama lokal itu antara lain Centigi, Cantinggi, Drini, Kastigi, Mentigi,
Setigi, Sentigi, Santigi, dan Santiki. Nama latin tumbuhan bertuah ini adalah
Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst. Nama ini memiliki beberapa nama
sinonim seperti Lythrum pemphis L., Mangium porcellanicum Rumph., Melanium
fruticosum Spreng., Pemphis angustifolia Roxb., dan Pemphis setosa Blanco.
Penamaan tumbuhan ini diambil dari kata “Pemphis” (Yunani), yang berarti
“bengkak”, yang mengacu pada buahnya saat matang; dan kata “acidula” (Latin),
yang berarti masam, yang merujuk ke rasa daunnya.
Mengenal Stigi (Pemphis acidula)
Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula) merupakan
tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berbasir, atau di tepi
hutan mangrove. Tumbuh di daerah beriklim tropis yang tersebar luas di pesisir
Asia Selatan yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand,
Vietnam, dan Srilanka. Juga hidup di Pesisir Australia bagian utara, Papua
Nugini, Kepulauan Solomon, Mikronesia, Fiji, Guam, Kaledonia Baru, dan Palau.
Pun di Afika Timur seperti Maladewa , Mozambik , Tanzania, dan Seychelles.
Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi rata-rata 4
meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter. Batang
berkelok dan bengkok-bengkok dengan percabangan yang tidak teratur. Kulit
batang berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah). Daun
tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal,
berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1
cm.
Bunga Stigi berwarna putih atau merah muda keputihan
dengan diameter antara 0,7 – 1,0 cm yang tumbuh di ketiak daun. Mahkota bunga
terdiri atas 6 kuntum sedangkan kelopak bunga terdiri atas 12 helai. Buah
Centigi kecil dengan diameter sekitar 0,3 – 0,5 cm, berwarna hijau dengan
permukaan buah berambut. Buah memiliki banyak biji yang berukuran sangat kecil.
Bagi ahli metafisika, kayu setigi merupakan “Rajanya Kayu
Bertuah” yang memiliki energi metafisika yang kuat dengan berbagai manfaat
magis. Khasiat magis tersebut antara lain untuk menangkal ilmu hitam (santet,
tenung, dan guna-guna) dan segala daya negatif lainnya, meningkatkan kewibawaan
dan kharisma pemakainya, memberikan kekuatan tubuh dan kekebalan, media
pengasihan, melumpuhkan orang yang berniat jahat, serta menyerap berbagai bisa
dan racun binatang. Untuk memanfaatkan tuah dan khasiatnya, kayu Setigi dibuat
menjadi berbagai aksesoris seperti tasbih, cincin dan batu cincin (akik),
gelang, gagang tongkat, gagang dan sarung senjata (seperti keris), sabuk,
hingga pipa rokok.
Kekuatan energi yang dipunyai kayu Stigi (Mentigi)
tergantung pada daerah asal kayu (pohon), cara pengambilan, dan orang yang
mengambilnya. Bagi para pelaku metafisika, kayu stigi dibedakan menjadi dua
yaitu Stigi Laut (tumbuh di tepi laut) dan Stigi Daratan. Konon, kayu Stigi
yang berasal dari Kepulauan Karimunjawa memiliki khasiat dan kualitas terbaik.
Selain manfaat dari aspek magis dan supranatural, kayu
Setigi dipercaya juga bisa menjadi obat herbal alternatif. Kayunya, dengan
berbagai cara, berkhasiat sebagai pereda sakit, menyembuhkan reumatik, bahkan
menringankan gejala kanker. Namun manfaat-manfaat klinis ini masih memerlukan
kajian yang mendalam.
Pemanfaatan lainnya dari pohon Stigi atau Drini (Pemphis
acidula)
adalah untuk bahan membuat bonsai. Karakteristis
tumbuhan, mulai dari akar, batang, percabangan, daun, bunganya yang khas, ditambah
dengan daya tahan tumbuhan dan pertumbuhannya yang lambat menjadikan Setigi
menjadi tanaman favorit di kalangan pencinta bonsai. Tak ayal bonsai dari
tanaman Centigi ini memiliki harga yang sangat mahal.
Namun kepercayaan kayu Setigi sebagai kayu bertuah dan
penggunaannya sebagai tanaman bonsai telah meningkatkan perburuan dan jual beli
pohon Setigi baik dalam kondisi hidup maupun kayu batangnya.
Perburuan liar ini telah membuat tumbuhan ini semakin
langka, bahkan punah di berbagai habitat aslinya. Meskipun daerah sebaran
tumbuhan ini sangat luas, namun dengan pertumbuhannya yang lambat serta
maraknya perburuan, IUCN Redlist memperkirakan telah terjadi penurunan populasi
secara global mencapai 21 % dalam 25 tahun terakhir. Karena itu, oleh IUCN Redlist,
Setigi (Pemphis acidula) dikategorikan dalam status keterancaman “Least
Concern” (Berisiko Rendah).
Klasifikasi Ilmiah Setigi. Kerajaan : Plantae. Divisi :
Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Myrtales. Famili : Lythraceae.
Genus : Pemphis. Spesies : Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst.
Kayu, Kegunaan & Daya Yang Dipunyainya.
Dikalangan masyarakat kita, terutama yang ada di Pulau
Jawa, ada yang mempunyai keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu tertentu,
ada yang memiliki daya gaib dan khasiat tertentu. Asal kayu tersebut bisa saja
karena berasal dari pohon atau kayu bekas tempat keramat atau yang dikeramatkan
seperti makam leluhur, para Wali atau karena langka, susah mendapatkannya atau
bisa juga karena memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki kayu lain.
Derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuh,
lingkungan dan tata cara pengambilannya yang kadangkala memerlukan sesajian.
Selain itu gambar yang ada pada kayu karena proses alam atau pembusukan atau
penyakit pohon kadangkala diyakini memiliki pengaruh gaib juga, contohnya Pelet
Kendhit pada warangka keris dari kayu Timaha dipercaya memiliki daya mengikat
tamu hingga mereka tidak meninggalkan tempat hajatan sebelum acara selesai.
Ternyata kepercayaan ini terdapat juga dibeberapa suku bangsa
lain, bukan hanya bangsa kita saja.Dengan mengacu beberapa sumber, antara lain
: Drs. Budihardono, Ir. Bambang W.B. , R. Oesodo, Ir. Wibatsu HS dan sumber
lainnya diuraikan dibawah. Beberapa jenis kayu yang secara tradisional dianggap
bertuah. Penyertaan nama latin untuk menambah informasi mengenai jenis kayu
tersebut. Untuk beberapa nama latin yang dirasa kurang tepat diberi tanda (?).
Keajaiban Mistis Kayu Stigi
Kayu Stigi adalah kayu yang banyak masyarakat kenal
sebagai kayu dengan kekuatan magis. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang
menjulukinya sebagai Raja Kayu bertuah. Kayu stigi ini mempunyai ciri – ciri
keras, kuat dan juga dinamis. Kayu stigi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
stigi laut dan stigi darat.
Pohon stigi laut tumbuh dengan baik di daerah pantai,
warna dari pohon ini adalah coklat tua. Ada keanehan terdapat pada pohon ini
yaitu setiap kayu dari pohon stigi laut ini, apabila disentuh dengan tangan,
warna kayunya akan semakin tua dan menghitam. Pohon stigi yang masih muda
mempunyai warna kayu putih kekuningan, namun seiring umur pohon bertambah maka
akan berubah menjadi coklat tua.
Saudara dari stigi laut adalah stigi darat, warna dari
stigi darat ini lebih gelap dan akan semakin gelap jika dihimpit oleh benda –
benda keras. Stigi darat mempunyai tekstur yang lebih kasar dengan pola warna
yang tidak merata. Biasanya stigi darat hidup didaratan yang tandus dan
berbatu, karena habitatnya yang keras dan terus diburu maka stigi darat lebih
langka daripada stigi laut.
Stigi darat saat ini masih dapat ditemui di pulau
Bengkoang dan pulau Kembar yang terletak di gugusan kepulauan Karimun Jawa,
Jepara. Bahkan sampai saat ini Jepara masih menjadi penghasil stigi terbaik di
Indonesia.
Baik stigi darat dan stigi laut mempunyai ciri – ciri kayu
yang akan tenggelam jika dimasukkan kedalam air. Meskipun dalam ukuran yang
sangat kecil, kayu stigi akan tetap tenggelam sampai dasar. Bahkan jika
ditenggelamkan di air laut, kayu penuh mistis ini tetap tenggelam. Kayu stigi
dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis racun, salah satunya adalah racun
bisa ular.
Jika sesorang tergigit ular, bekas gigitan ular tersebut
ditempelkan kayu stigi dan kayu bertuah tersebut akan menghisap segala bisa dan
racun ular sampai habis. Setelah bisa ular tersebut tersedot seluruhnya, kayu
stigi yang ditempelkan akan lepas dengan sendirinya.
Kayu stigi ini dipercaya akan menjadi pelindung dan
pembangkit kekuatan spiritual jika dipegang oleh orang – orang dengan kelakuan
baik. Apakah kamu salah satu orang yang percaya dengan khasiat dari kayu stigi?
Demikian informasi dari kayu stigi, semoga dapat bermanfaat.
Berikut ini ada beberapa penjelasan terkait dengan Kayu
Stigi :
Kayu ini juga biasa disebut sebagai kayu kastigi, juga biasa disebut dengan nama kayu Sulaiman. Kayu ini banyak terdapat tuahnya dan pohonnya banyak terdapat di daerah dekat dengan pantai. Biasa tumbuh di daerah yang berkapur dan banyak tumbuh di daerah pegunungan tergantung pada jenisnya. Daun yang ada pada pohon ini hampir mirip dengan daun sawo atau daun duren. Berwarna hijau dan pada ujungnya berwarna merah tembaga.
Pada dasarnya kayu ini mempunyai sifat perempuan, dalam artian kayu ini tidak baik jika dibawa oleh perempuan. Karena kayu ini membawa pengaruh pencacrian jodoh yang sulit dan bersifat berangasan (nakal). Jika kayu ini digunakan untuk memukul lawan, maka akan pingsan seketika dan setelah pingsan hendaklah tidak dipukul lagi karena bisa berakibat fatal.
Kayu ini mempunyai jenis yang beragam. Jenis yang biasa ditemukan adalah jenis yang berwarna kemerah- merahan dan dalam waktu yang lama akan berubah menjadi hitam. Jenis lainnya dalah yang warnanya agak terang, dan dalam waktu lama akan berubah menjadi coklat tua. Di dasar laut terdapat jenis stigi yang bernama stigi laut. Kayunya berwarna hitam dan daunnya mirip dengan daun rumput laut (mirip dengan lotrok laut). Pada kayu stigi jenis ini terdapat bintik- bintik lembut pada permukaan laut.
Jika kayu ini tidak benar- benar halus, maka keberadaan bintik- bintik putih ini tidak akan tampak. Konon stigi yang berwarna biru belum ada yang memiliki karena merupakan salah satu jenis kayu pusaka yang dilindungi oleh Ratu Kidul. Hingga keberadaannya sulit untuk bisa diketahui apalagi untuk ditemukan. Kayunya berwarna biru meskipun sudah lama disimpan dan warnanya tidak pernah pudar.
Pada dunia pengobatan
alternative herbal serta pengobatan supranatural kayu setigi ini sering
digunakan semenjak dahulu karena dpercaya memiliki khasiat. Kayu stigi umumnya
memiliki serat keras serta anti hama, unik dan langka serta khasiat alamiahnya
yang membuat kayu setigi menjadikan kayu stigi bertuah pada kelas atas.
Pohon kayu setigi ini termasuk
dalam kategori kayu langka mengingat kayu tersebut saat ini sulit dijumpai di
alam bebas. Pohon setigi tumbuh lambat karena pada kurun waktu 5 hingga 10
tahun diameternya hanya bertambah 5 hingga 10 cm saja serta hanya bertambah
tinggi kurang lebihnya 1 hingga 2 meter. Kayu setigi memiliki batang yang
berkelok dengan serat keras yang melebihi tingkat kekerasan kayu
Kayu stigi yang asli akan
tenggelam jika di masukkan ke dalam air meskipun hanya dalam ukuran kecil, kayu
setigi sudah berusia tua hingga ratusan tahun serbuk kecilnya juga dapat
tenggelam jika di taruh di dalam air. Salah satu kelebihan alami khasiat kayu stigi ini
adalah dapat mengobati gigitanserangga dan juga hewan berbisa.
Caranya cukup mudah hanya denga
ditempelkan pada bagian yang terkena gititan, setelah beberapa saat bisa racun
nantinya akan berkurang terhisap oleh kayu bertuah stigi.
Cara tersebut konon sudah digunakan oleh orang kuno untuk mengobati korban yang
terkena gigitan ular berbisa.
MAKRIFAT BUSINESS dengan didukung rumah produksi IMDA Handicraft melayani kerjasama dalam bentuk tender, kontrak, makloon, jasa pembuatan, service perbaikan untuk pembuatan Tasbih, Kalung, Cincin, Keris, Tongkat, Acecories, Pipa Rokok, Sabuk, Peralatan Dapur, Seni Ukir, Antik unik, Kerajinan Kayu Jember, Kerajinan Kaokah, Kerajinan Kayu Agarwood Cendana, Kerajinan Kayu Sandalwood Cendana, Kerajinan Tulang dan berbagai macam segala kerajinan tangan yang terbuat dari kayu tulang, resin, perak, alpaka, batu dll
CONTOH ORDER :
0 Tanggapan:
Posting Komentar
Silahkan komentar disini jika mau oder, saran, kritik membangun, komplain, sumbang sich pemikiran dll, tapi mohon maaf pihak management Makrifat Business melakukan moderasi setiap komentar yang masuk